Kerja Keras, Cerdas, dan Ikhlas



Seperti apa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas? Apakah kita memilih satu dari tiga macam ini atau seperti apa?

Silahkan simak artikel ini.

1. Pekerja keras
  
 Dari ciri-ciri, Anda akan mampu melihat apakah Anda sudah dapat disebut sebagai pekerja keras atau belum. Seseorang yang telah melakukan aktivitas kerja akan melahirkan keempat hal ini:

a) Memiliki stamina diri yang kuat (endure)
    Mereka yang memiliki stamina bagus akan memiliki konsentrasi yang cenderung sama baik ketika mereka "mengawali" jam kantor dan "mengakhiri" jam kantor. Bagi petinju mereka adalah yang mampu bertarung 15 ronde tanpa kedodoran. Bagi penjahit mereka adalah yang mampu memasukkan benang ke lobang jarum secara cepat setelah beberapa potong baju selesai dijahit. Bagi pembatik mereka adalah yang mampu mengukir gambar bulu angsa dengan ujung canting yang tetap halus setelah beberapa lembar kain selesai.

b) Memiliki disiplin yang tinggi (discipline)
    Contoh keluarga perenang Raja Nasution tanpa disiplin latihan yang teratur tak mungkin keluarga ini bisa merajai dunia renang Indonesia. Hampir semua anak Nasution menjadi perenang nasional. Diakui oleh anak-anaknya, sang Ayah menggembleng mereka dengan sangat keras. Bangun pukul 04.00 dan langsung ke kolam renang untuk berlatih sampai jam 6.30.

c) Memiliki keberdayaan yang tinggi (resourceful)
    Mereka yang telah membugarkan metafisiknya otomatis memiliki kemampuan berkonsentrasi dan kualitas kerja yang sama dari pagi sampai sore. Selain itu, seseorang yang bugar metafisiknya juga akan memiliki spektrum bioritmik yang lebih luas. Menghadapi frekuensi interaksi dengan anak-anak dan dengan orang dewasa yang serius akan bisa dihadapi dengan sama baiknya karena kemampuan metafisiknya mampu bermain di gelombang beta ynag rendah mendekati alfa dan di saat lain bisa di gelombang beta yang tinggi di dekat gamma. Hal ini ketika menghadapi bos yang galak dan semenit kemudian anak buah perempuan yang sensitif. Wow awesome!! ^_^

d) Memiliki ketersediaan yang tinggi (availability)
    Mereka seperti berada di mana saja dan siap kapan saja serta ready to use. Setelah mengerjakan yang satu, ia langsung menuju ke pekerjaan yang lain dan begitu seterusnya sehingga ketika orang lain membutuhkan 8 jam, dengan beban yang sama dia cukup 6 jam kerja. Inilah yang  membuat dia masih memiliki sisa waktu 2 jam untuk siap membantu orang lain.

2. Pekerja cerdas

a)  Mampu meningkatkan skala dan waktu
     Semua orang takjub dengan apa yang dilakukan Sergey Brin dan Larry Page dalam membangun google. Ide mereka sebenarnya sederhana, membuat situs pencari informasi yang paling cepat dan paling lengkap. Sebenarnya, diperlukan waktu 5.700 tahun untuk mencari informasi pada 3 miliar halaman google. wow!!!
    Tahun 1998 google.com sudah dianggap mesin pencari terbaik di dunia. Google mampu menenggelamkan pamor Yahoo, Overtune, Looksmart, Infospace, FindWhat, dan Ask Jeeves. Sekarang waktu dan skala menjadi mudah, tinggal "you google it!" kata majalah Forbes edisi Mei 2003.

b) Mampu mengefektifkan sistem
    Terbukti, model T, mobil yang dikeluarkan Henry Ford, menjadi mobil massal Amerika. Pada 1912, terdapat 7.000 diler di seluruh juru negeri. Fokusnya adalah bagaimana dia bisa membuat mobil sesuai kebutuhan dengan harga jual murah. Setiap 93 menit, satu buah mobil selesai dibuat.
mantap!!

c) Mampu mengkapitalisasi aset
    Hal ini merupakan pekerjaan paling sulit dalm kerja cerdas. Menetapkan jenis program kapitalisasi yang mana dan jenis aset mana yang akan dikapitalisasi  memerlukan kecerdasan tinggi. ^__^
Sering kali orang mampu mencapai prestasi puncak namun kemudian gagal mempertahankannya.

d) Mampu menempa orang
    Membina anggota tim adalah bentuk aktivitas yang paling banyak menyedot energi. Berbagi perhatian, mendengar keluhan, menyelesaikan konflik, memecahkan keras kepala,  mencairkan hati yang beku, memulihkan demotivasi adalah bentuk-bentuk persoalan karyawan yang akan selalu muncul.

e) Mampu memperlancar keadaan
Pekerja cerdas jenis ini akan menggunakan motto "kalau bisa dipermudah, kenapa harus dipersulit".

3. Pekerja Ikhlas

a) Memiliki kapasitas hati yang besar
   Memulai dari sikap nothing to lose terhadap aneka persoalan dan pekerjaan yang dihadapinya.

b) Memiliki kejernihan pandangan

c) Selalu memberi lebih
    Ia adalah sosok ketika atasannya meununtut pekerjaan dengan nilai kualitas 8, maka ia beri nilai kualitas 10.

d) Menjadikan harta, takhta, kata, dan cinta (4-TA) sebagai sumber manfaat.



Tertarik membaca lebih banyak lagi?
Ayo baca bukunya Kubikleadership. Memang buat orang sippp.....!!!

Komentar

Postingan Populer