LEADER MENANG VS LEADER KALAH
Menjumpai fakta
kebanyakan orang sekarang ini melabelkan usaha akhir dari mereka (menganggap
diri mereka gagal alias berkecukupan alias melarikan diri dari berbagai
masalah) adalah nasib. Nasib menjadi label langkah stagnan seseorang tidak
ingin melakukan perubahan dari dirinya lagi. Apakah itu semua benar? Jawaban
dari itu adalah tidak sama sekali benar. Masalah bukan untuk dihindari, apakah
kita hidup, celah masalah itu selalu ditepis? Menghindari atau tidak, masalah
di dalam kehidupan akan bersarang jua pada kita, sehingga pertanyaannya adalah
bagaimana seseorang itu menyelesaikan masalah itu?
Bukankah setiap
individu melakukan aktivitas A, B dan seterusnya karena mereka dipimpin oleh
diri mereka. Sadar atau tidak, kepemimpinan mereka inilah menjadikan bagaimana
diri mereka menyelesaikan masalah-masalah yang menerpa mereka. Sejatinya
manusia harus terlebih dahulu bisa MEMIMPIN DIRInya, baru MENGELOLA HIDUPnya.
EFEKTIF harus mendahului dari EFISIENSI. Salah satu sumber kebingungan hidup
adalah menempatkan KEPEMIMPINAN pada urutan yang SALAH.
Contoh leader
menang vs leader kalah, ialah sebagai berikut dua orang yang sama sebagai
pelaku direktur perusahaan besar. Seorang pertama ia pekerja keras luar biasa,
melaksanakan managerial dengan control yang ketat dan super rapi. Semua
permasalahan surat, ia yang menyelesaikan sendiri. Hampir ia lakukan setiap
hari hingga larut malam, dan tak lepas sering turun menangani sendiri peran
fungsi kelasi bawahnya (teknisi) sendiri. Semua aktivitas ia semua begitu
banyak menyita energi dan waktu. Ia mengelola semua, tetapi tidak memimpin.
Inilah gambar perusahaan umpama mobil melaju tanpa strategi yang siap akan
menabrak atau ditabrak.
Berbeda dengan
seorang kedua, ia selalu menempatkan kepemimpinan (leadership) di depan, baru
pengelolaan (managerialship). Layaknya seorang nahkoda, arahkan dulu kemana
kapalnya akan berlabuh. Kemudian berikan motivasi dan pembinaan kepada para
kelasi, setelah itu lakukan pendelegasian.
Demikian juga
dengan Anda, karena setiap orang adalah pemimpin. Siapapun Anda, apapun
pekerjaan Anda, apapun peran Anda dalam hidup, selalu letakkan kepimpinan di
depan pengelolaan.
Diinspirasi oleh buku “Kubik Leadership”
Komentar
Posting Komentar